Kamis, 12 November 2009


Budi Sudarsono (lahir di Kediri, Jawa Timur, 19 September 1979; umur 30 tahun) adalah seorang pemain sepak bola andalan tim nasional (timnas) Indonesia saat ini. Gocekan mautnya seakan dijadikan momok oleh lawan-lawannya saat bertanding di lapangan. Sempat dipanggil timnas untuk bermain di kejuaraan Piala Asia pada tahun 2004, ia berhasil menorehkan gol kemenangan saat bertanding melawan Qatar.

Julukan

Ada berbagai julukan yang diberikan kepada Budi Sudarsono, seperti "budi gol" maupun si "ular phyton". Hal ini tidak terlepas dari gaya permainan yang ia peragakan, yang dapat mengundang decak kagum bagi siapa saja yang melihat aksinya. Ia dapat dikatakan sebagai seorang striker yang oportunis dan mampu memanfaatkan berbagai peluang, bahkan pada ruang sempit sekalipun. Sayangnya emosi kadang membuatnya hilang kendali. Peluang yang matang sekalipun kadang tidak dapat diselesaikan menjadi gol.

Karier Klub

Budi sempat bergabung dengan klub Deltras Sidoarjo, Persija Jakarta, dan Persik Kediri.

PDRM

Berakhirnya Liga Indonesia 2007, Budi mencoba peruntungan di Malaysia dengan menerima tawaran PDRM (Polis Diraja Malaysia), klub anggota Liga Super Malaysia. Budi dikontrak selama 4 bulan dengan nilai kontrak sekitar Rp 800 juta. Sejauh ini Budi telah mencetak 3 gol, 2 gol dicetak pada debutnya bersama PDRM di ajang Piala FA Malaysia melawan KOR RAMD dengan skor akhir 5-1 untuk PDRM. Sebuah golnya dipersembahkan di Liga Super Malaysia ke gawang Perak FC, gol pembukanya tidak membawa kemenangan untuk timnya, PDRM dibantai Perak FC dengan skor 5-1.

Persib Bandung

Setelah masa pinjaman bersama Sriwijaya FC dan kontrak nya bersama Persik Kediri berakhir, Budi dikontrak oleh Persib di musim 2009-10 Liga Super.

Karier Timnas

Bersama Persik Kediri, ia sempat dilanda cedera yang agak parah, sehingga pada saat yang bersamaan ia tidak dipanggil oleh timnas dalam beberapa even. Bahkan, saat timnas mangikuti pertandingan piala AFF, Budi hanya dimainkan pada satu pertandingan, itu pun hanya setengah babak saja.

Pada pertandingan Piala Asia 2007, Budi mencetak gol pertama Indonesia ke gawang Bahrain dengan kemenangan untuk Indonesia 2-1

Jumat, 06 November 2009

buDi sudARsono

Apalah jadinya kalau Timnas Indonesia tidak ada sosok sekaliber Budi Sudarsono dalam hal urusan gol mungkin akan beda ceritanya. Pernahkah anda sebagai penikmat sepakbola nasional khususnya Timnas melihat tentang sosok pemain yang dijuluki Phyton ini karena liukannya dalam hal mengontrol bola dan ketika berada di kotak penalti.Penulis juga heran, tetapi ada satu hal yang membuat mantan pemain Persik Kediri ini memiliki ciri khas yaitu tanpa dia Timnas kita tidak akan berjalan mulus ke depan, maksudnya adalah ? ciri khasnya karena dialah sang pembuka jalan bagi timnas lewat gol-golnya.
“Budi dalam kondisi tidak terlalu baik, Ia punya persoalan internal karena belum memiliki pelabuhan (baca: klub). Ia sedikit terpengaruh permasalahan itu” Beny Dollo-Pelatih TimnasKenapa penulis bilang Budi Sudarsono adalah sebagai pembuka, coba kita lihat catatan yang sempat penulis rangkum, aksi Budi sebagai gol pembuka Indonesia selama di Timnas dan Timnas ketika bertanding di kejuaraan dunia dimulai pada Piala Asia 2004 yang bertempat di China, ketika itu Indonesia berhadapan dengan Qatar dan Indonesia menang 2-1, kemudian dilanjutkan pada Piala Asia 2007 di Gelora Bung Karno- Jakarta ketika Indonesia berhadapan dengan Bahrain dan lagi-lagi Budi membuka gol pembuka dan menang 2-1 (kalau tidak salah satu gol disumbangkan oleh Bambang Pamungkas hasil rebound dari Firman Utina), dan terakhir di Piala Suzuki AFF Cup 2008 dimana ia membuka gol pembuka ketika laga Indonesia melawan tim Myanmar yang secara rekor dalam dua minggu kalah telak ketika di Myanmar dalam turnament Grand Royal Cup kali ini mereka bungkam dengan skor 3-0 dengan tambahan dari Firman Utina dan Bambang Pamungkas.
“Saya hanya bisa katakan padanya, jika main bagus di timnas, klub-klub bakal datang dengan sendirinya.” Beny “Bendol” Dolo- Pelatih TimnasSudah layaknya kita mengangkat topi dan mengacungkan dua jempol (bahkan lebih!) kepada sosok pemain kelahiran Kediri, 19 September 1979 walaupun sebelum program TC Timnas untuk mempersiapkan ke ajang ini Budi sempat kena larangan bermain dan denda Rp. 50 Juta akibat melakukan pemukulan kepada Bek PSMS Medan, Erwinsyah Hasibuan, ketika Persik menang 2-1 atas PSMS di Stadion Brawijaya-Kediri, tetapi setelah melewati banding dan sebagainya akhirnya vonis larangan bermain diperingan menjadi percobaan selama satu tahun, tetapi vonis ini tidak terkait dengan aktivitas Timnas Indonesia walaupun sudah menjadi etika bagi Badan Tim Nasional-BTN, kasus Budi ini mengingatkan penulis dengan Isnan Ali dan Hariono yang ketika itu dicoret dari Timnas.Bahkan pemain yang pernah merumput disalah satu klub Malaysia ketika musim kompetisi Ligina libur, PDRM Malaysia mencetak hattrick atau tiga gol dalam satu pertandingan ketika melawan tim lemah Kamboja, ada yang membuat penulis sedih dan miris melihat sosok ini dalam selebrati golnya, Budi berlari ke arah bangku cadangan dengan menaruh kedua tangannya ke kepala sambil berputar dan satu lagi kedua jari telunjuknya mengarah ke arah bawah matanya, dua gaya selebrasi golnya ini menandakan bahwa pemain ini sedang mengalami kesulitan.Dan benar sekali, sebelum masuk Timnas untuk TC Budi memutuskan kontraknya dengan Klub Persik Kediri, dia memutuskan kontrak karena nasib keuangan klub yang tidak menentu akibat diHARAMkannya Anggaran Belanja Pendapatan Daerah-APBD untuk digunakan keperluan klub sepakbola dan lagi ditambah krisis keuangan global, sementara pemasukan dari klub hanya berdasarkan pemasukan tiket pertandingan yang kadang-kadang tekor karena sering banyaknya yang penonton gelap.Tapi itulah Budi, tanpa sosok Budi mana mungkin Timnas kita berjaya dan berhasrat ingin menang apalagi menang besar, betul tidak ?Tingkatkan Prestasi mu Budi, Kami yakin pasti ada jalan keluar dari keluh kesahmu..yang penting sekarang adalah bawalah Timnas ini menjadi juara dan disegani kembali dikalangan sepakbola dunia terutama tingkat ASEAN dan ASIA lewat gol pembukamu..Itulah Budi Sudarsono..sang Voridjer TimnasBudi Sudarsono FactNamaBudi SudarsonoTempat Tanggal LahirKediri, 19 September 1979No Punggung13Caps/Penampilan di Timnas31 / 14 golKarier Klub2008 – Persik Kediri2007 – PDRM Malaysia2006-2007 Persik Kediri2004-2005 Persija Jakarta2003-2004 Deltras Sidoarjo2001-2003 Persija Jakarta1999-2000 Persebaya Surabaya1997-1999 Persebaya Surabaya Junior1994-1996 SSB Fatahilah Surabaya1992-1993 SSB Fatahilah Jakarta1987-1991 SSB PETA Kediri

Kamis, 05 November 2009

Logo Manchester City

Manchester City Football Club adalah sebuah klub sepak bola profesional Inggris yang bermain di Liga Premier Inggris. Klub ini adalah klub sekota dengan Manchester United, yang bermarkas di stadion City of Manchester, Manchester.

Pertandingan pertama dimainkan pada bulan november 1880. Pada waktu itu masih bernama St Mark's (West Gorton). Pada tahun 1887 berubah nama menjadi Ardwick A.F.C, dan pada tahun 1894 menjadi Manchester City F.C.

The City telah memenangi Kejuaraan Liga sebanyak 2x, Piala FA 4x, Piala Liga 2x dan Piala Winners Eropa 1x. Periode tersukses klub ini terjadi pada era akhir tahun 1960an dan awal 1970an. Pada saat itu City dibawah manager Joe Mercer dengan asisten nya Malcolm Allison dan beberapa pemain seperti Colin Bell, Mike Summerbee dan Francis Lee.

Tahun 2007 klub di beli oleh milyarder Thailand yang juga mantan Perdana Menteri Thailand, Thaksin Shinawatra, sehingga klub ini menjadi salah satu klub Inggris yang dimiliki oleh pihak asing. Kemudian pada tahun 2008 dibeli oleh Abu Dhabi United Group